Rumus Inventory Turnover Dalam Bahasa Inggris

Rumus Inventory Turnover Dalam Bahasa Inggris

Efisiensi Operasional

ITR mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam mengonversi persediaan menjadi penjualan. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaan dengan cepat dan efektif.

Meminimalkan Biaya Penyimpanan

Selanjutnya dapat memangkas biaya penyimpanan, dimana semakin lama persediaan disimpan maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan, asuransi, dan keamanannya. Dengan perputaran persediaan yang tinggi maka akan membantu mengurangi biaya-biaya ini secara signifikan.

Pengertian Rasio Inventory Turnover

Inventory turnover adalah pengukuran tentang seberapa efektif penjualan produk dalam kurun waktu tertentu dengan menghitung pula perbandingannya dengan rata-rata laju ekonomi. Rasio inventory turnover akan menjadi sebuah indikator yang baik dalam menentukan nilai kualitas persediaan dan pembeliaan yang efektif dalam manajemen persediaan (inventory management).

Di dalam rasio ini terdapat dua komponen penting, yakni pembelian barang (stock purchasing) untuk persediaan, dan penjualan (sales). Rasio inventory turnover yang tinggi menandakan perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli barang dagangannya dan dapat mengoptimalkan pengeluarannya. Artinya dapat dikatakan bahwa arus keluar produk cukup cepat.

Sebaliknya, apabila rasio inventory turnover rendah, maka penjualan dapat dikatakan tidak begitu baik karena artinya masih ada produk yang tertahan di gudang. Padahal produksi jalan terus-menerus. Hal inilah yang patut diwaspadai.

Bagi para investor, rasio inventory turnover juga dapat digunakan untuk melihat sekaligus mengukur likuidasi sebuah perusahaan yang bersangkutan. Pengukuran rasio ini juga menunjukkan seberapa mudah persediaan dapat dijual sehingga dapat dikonversi menjadi uang tunai.

Bagaimana jika nilai turnover ratio semakin tinggi?

Jika inventory turnover semakin tinggi, ini dapat menunjukkan beberapa hal positif bagi perusahaan:

1. Efisiensi Operasional

Tingginya tingkat perputaran persediaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjual persediaannya dengan cepat.

Hal ini dapat mengurangi risiko obsolesensi dan biaya penyimpanan, serta meningkatkan arus kas perusahaan.

2. Pengelolaan Persediaan yang Baik

Tingginya inventory turnover bisa menandakan bahwa perusahaan memiliki sistem manajemen persediaan yang efektif dan efisien.

Hal ini dapat berarti bahwa perusahaan dapat merespons lebih baik terhadap perubahan permintaan pelanggan dan tren pasar.

3. Kesehatan Keuangan

Tingginya inventory turnover biasanya dianggap sebagai indikator kesehatan keuangan yang baik, terutama dalam hal likuiditas dan pengelolaan modal kerja.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya tingkat inventory turnover juga bisa memiliki beberapa implikasi negatif, seperti:

1. Risiko Kehilangan Penjualan

Jika perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tinggi, ini bisa berpotensi menyebabkan hilangnya penjualan dan pelanggan yang tidak puas.

2. Kehilangan Kesempatan

Terlalu tingginya tingkat inventory turnover mungkin juga mengindikasikan bahwa perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan produknya.

Oleh karena itu, untuk tingkat inventory turnover yang tinggi perusahaan harus memastikan bahwa tingkat perputaran seimbang dengan kebutuhan bisnisnya dan tidak mengorbankan potensi keuntungan yang lebih besar.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya

Berapa nilai turnover ratio yang baik?

Nilai yang dianggap baik untuk inventory turnover ratio dapat bervariasi tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan faktor-faktor lainnya.

Namun, secara umum, semakin tinggi inventory turnover ratio, semakin baik, karena ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengelola persediaannya dengan lebih efisien. Namun, nilai yang dianggap baik bisa berbeda-beda tergantung pada konteks bisnisnya.

Sebagai contoh, di industri ritel atau makanan cepat saji, di mana persediaan cenderung berputar dengan cepat, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih tinggi.

Sebaliknya, di industri seperti mobil atau peralatan berat, di mana barang-barangnya cenderung memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, nilai yang baik untuk inventory turnover ratio mungkin lebih rendah.

Penting untuk membandingkan inventory turnover ratio perusahaan dengan rata-rata industri atau dengan nilai historis perusahaan itu sendiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja relatifnya.

Cara Menghitung Inventory Turnover

Ada dua bagian penting di dalam inventory turnover dan menjadi komponen yang dihitung, yaitu pembelian barang yang dimaksudkan untuk persediaan dan berapa jumlah penjualan yang mampu dilakukan perusahaan.

Supaya kamu lebih memahami inventory turnover ini, yuk disimak contoh perhitungannya.

Perusahaan A menjual kosmetik dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan sebesar Rp200 juta. Persediaan awal kosmetik adalah Rp300 juta. Sedangkan untuk persediaan akhir stok kosmetik adalah Rp50 juta.

Lalu, berapa rasio untuk inventory turnover?

Inventory Turnover = HPP / [(Persediaan awal + Persediaan akhir) /2]

Inventory Turnover = 200 juta / [(300 juta + 50 juta) /2]

Inventory Turnover = 1,14

Dari sini dapat disimpulkan bahwa inventory turnover perusahaan A adalah 1,14 kali yang artinya termasuk tinggi. Perusahaan A harus dengan sigap menjual kosmetiknya sesuai target.

Jangan menyimpan kosmetik terlalu lama di gudang. Pembeli juga pasti lebih senang membeli kosmetik yang masih jauh tanggal kedaluwarsanya.

Apalagi kosmetik termasuk barang yang punya masa kedaluwarsa. Jangan sampai perusahaan A menjual barang yang sudah kedaluwarsa dari yang seharusnya.

Di sisi lain, perusahaan A bisa mendapatkan keuntungan yang banyak apabila berhasil melakukan penjualan sesuai dengan target. Kalau perlu menambah karyawan freelance agar bisa mencapai target sesuai dengan yang diinginkan.

Demikian penjelasan tentang inventory turnover. Untuk berhasil menerapkan rumus ini, kamu berarti harus rajin-rajin mencatat stok barang. Dicatatnya pun harus benar sesuai dengan jumlah barang yang tersedia. Kamu harus teliti di sini.

Fungsi dan Manfaat Menghitung Inventory Turnover

Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat dari menghitung inventory turnover ratio:

1. Mengukur Efisiensi Persediaan

Inventory turnover ratio membantu perusahaan untuk menilai seberapa efisien mereka dalam mengelola persediaan mereka.

Semakin tinggi rasio tersebut, semakin efisien perusahaan dalam menjual persediaan mereka dan memperoleh pendapatan dari investasi persediaan.

2. Manajemen Persediaan

Dengan memantau inventory turnover ratio, perusahaan dapat mengidentifikasi apakah mereka memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit persediaan.

Jika rasio terlalu rendah, mungkin menunjukkan bahwa perusahaan memiliki persediaan yang terlalu besar dan membutuhkan pengurangan atau penjualan cepat.

Sebaliknya, jika rasio terlalu tinggi, perusahaan mungkin mengalami kesulitan memenuhi permintaan pelanggan dan perlu meningkatkan persediaan.

3. Perencanaan Produksi dan Pembelian

Inventory turnover ratio dapat membantu perusahaan dalam merencanakan produksi dan pembelian lebih efektif.

Dengan mengetahui seberapa cepat persediaan berputar, perusahaan dapat menyesuaikan tingkat produksi dan pembelian dengan permintaan pelanggan yang sebenarnya.

4. Mengoptimalkan Kas dan Investasi

Dengan mengurangi persediaan yang tidak produktif, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan modal kas dan meningkatkan arus kas mereka.

Selain itu, mengurangi persediaan yang tidak produktif juga dapat mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kerusakan atau keusangan persediaan.

5. Evaluasi Kinerja Finansial

Inventory turnover ratio adalah indikator penting dari kinerja finansial perusahaan dan sering digunakan oleh investor dan kreditor untuk mengevaluasi kesehatan keuangan dan potensi pertumbuhan perusahaan.

Dengan memperhatikan dan menganalisis inventory turnover ratio secara teratur, perusahaan dapat meningkatkan:

Baca juga: Rasio Aktivitas Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Rumusnya

Analisis Produk dan SKU

Tinjau kinerja produk secara individu. Identifikasi barang atau SKU tertentu yang lambat berputar dan pertimbangkan untuk mengoptimalkan atau mengubah strategi penjualan atau pemasaran untuk item tersebut.

Mengenal Inventory Turnover Ratio

Setelah mengetahui pengertian serta fungsinya, mungkin ada beberapa pemilik usaha yang semakin mantap untuk mulai menghitung perputaran persediaan dari pengelolaan bisnisnya. Eits, jangan buru-buru dulu! Sebelum bisa menghitung perputaran persediaan, penting juga untuk berkenalan terlebih dahulu dengan inventory turnover ratio!

Karena perputaran persediaan merupakan perhitungan perbandingan, yaitu membandingkan jumlah penjualan persediaan yang bisa dilakukan dengan periode yang telah ditetapkan, perputaran persediaan ini umumnya dihitung dalam bentuk rasio. Hasil penghitungan yang didapat juga ditulis dalam bentuk rasio, meski tak jarang pula rasio yang diperoleh kemudian dihitung hingga habis.

Semakin besar rasio perputaran persediaan, semakin baik pula status penjualan bisnis. Mengapa bisa demikian? Mudah saja, karena semakin besar rasio perputaran persediaan, artinya semakin banyak pula penjualan yang dilakukan dalam satu periode atau semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk suatu produk dari disimpan hingga terjual.

Selain menghitung dalam bentuk inventory turnover ratio, tak jarang pula perputaran persediaan dihitung dalam bentuk rata-rata. Kondisi ini terjadi apabila rasio yang dihasilkan dari penghitungan, dihitung kembali dengan terus dibagi hingga ditemukan nilai rata-ratanya. Dalam situasi ini, rasio perputaran persediaan akan berubah menjadi tingkat perputaran persediaan.

Walau mungkin terdengar membingungkan, penghitungan yang dilakukan sebenarnya cukup sederhana karena tidak banyak variabel yang digunakan sebagai komponen penghitungan. Selain itu, penghitungan juga bisa menjadi lebih mudah apabila dilakukan dengan mengikuti rumus yang disediakan.

Baca juga: Kartu Stok adalah: Manfaat, Fungsi, dan Cara Mengisi

Pantau dan Kelola Persediaan dengan Cermat

Implementasikan sistem manajemen persediaan yang efisien untuk memantau stok secara real-time. Pahami pola perputaran persediaan dan lakukan penyesuaian saat diperlukan. Hindari stok yang lama dan periksa tingkat rotasi secara teratur.